Postingan

Menanti Investasi Berkualitas Tinggi

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan )   Meskipun tidak setinggi yang diperkirakan oleh pemerintah dan otoritas sebesar 5,30%, tingkat pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 yang tercatat sebesar 4,92% sudah bagus. Lebih rendahnya realisasi tingkat pertumbuhan ekonomi daripada yang diperkirakan pemerintah otomatis membuat para investor sedikit kecewa sehingga men- discount beberapa indeks yang sebelumnya tercatat menguat. Alhasil nilai IHSG, nilai tukar, dan harga investasi pada pertengahan Mei sedikit mengalami pelemahan. Pertumbuhan kuartal I 2016 memang lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal IV 2015 (5,04%), namun pertumbuhan tersebut jauh lebih baik dari kuartal I tahun 2015 yang sebesar 4,74%. Disamping itu, dibandingkan dengan negara ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih relatif lebih baik.

Mencermati Efektivitas Kebijakan Single Digit

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan )   Dari akhir tahun 2015, pemerintah berkeinginan untuk membuat Net Interest Margin (NIM) dan suku bunga perbankan Indonesia dapat diturunkan. Untuk NIM ingin dibawah 3% dan suku bunga di bawah 10% atau single digit. Hal tersebut dikarenakan pemerintah menilai bahwa kondisi perbankan Indonesia saat ini belum efisien dalam proses bisnisnya sehingga dinilai akan sulit untuk bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) Perbankan di tahun 2020. Melihat dari sudut pandang pemerintah, salah satu faktor yang dapat membuat perbankan lebih efisien adalah membuat suku bunga pinjaman dan simpanan yang lebih kompetitif atau single digit . Diharapkan, dengan penurunan suku bunga pinjaman maka biaya pinjaman juga turun sehingga akan meningkatkan ekspansi kredit dan menurunkan Non Performing Loan (NPL) karena berkurangan besarnya cicilan kredit.   Diharapkan pula, kondisi tersebut akan meningkatkan efisiensi perbankan dan mendorong pertumb...

INDONESIA SEEN POSTING $360MN DEFICIT IN JANUARY

Gambar
Sumber: Koran Kontan  JAKARTA: Indonesia is expected to post a trade deficit for the third month running in January, with both exports and imports likely to fall further, a Reuters poll of 11 economists showed on Friday. The median estimate was for a deficit of about $360 million in January, widening from December's $230 million deficit.

Indonesia's Q3 FDI Shows Slowdown in Dollar Terms as Economy Wobbles

Gambar
Jakarta . Foreign direct investment (FDI) into Indonesia rose in the third quarter in rupiah terms, but the dollar-equivalent FDIs slowed as the economy struggled under the weight of slumping commodity prices, red tape and faltering investor confidence. The Investment Coordinating Board (BKPM) on Thursday said Southeast Asia's largest economy attracted Rp 92.5 trillion ($6.85 billion) in investment over the July-September period, up 18.1 percent from a year ago.  

Mencermati Dampak Penurunan Inflasi

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan )   Dalam kondisi normal, bulan yang terdapat perayaan Hari Raya Idul Fitri merupakan penyumbang tingkat inflasi terbesar. Tercatat dari tahun 2008 hingga 2014, pertumbuhan inflasi dari bulan ke bulan (mtm) sekitar 0,7%-1,0%. Begitu juga pada tahun 2015. Bila diperkirakan pertumbuhan inflasi Juli 2015 mtm sekitar 0,7%-0,9%, maka tingkat inflasi Juli 2015 diestimasi akan turun menjadi sekitar 7,01%-7,23% (yoy). Angka tersebut juga dapat menandakan bahwa tingkat inflasi pada bulan Juni 2015 yang sebesar 7,26% (yoy) merupakan yang paling tinggi di   tahun 2015 Selama tidak ada kebijakan yang ekstrem seperti tahun-tahun sebelumnya, penurunan tingkat inflasi akan terus terjadi hingga akhir tahun bahkan diperkirakan tingkat inflasi akan berada di sekitar 3%-4%. Tingkat inflasi tersebut dapat dikatakan rendah setelah dua tahun berturut-turut tingkat inflasi diatas 8%, yaitu pada tahun 2013 (8,06%) dan 2014 (8,36%).

Meyelamatkan Daya Beli Masyarakat

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan )    Berdasarkan survei konsumen yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI), Indeks keyakinan konsumen (IKK) Juni 2015 tercatat 111,3 poin atau turun 1,5 poin dibanding bulan Mei. Namun, dengan tingkat IKK diatas level 100 poin menandakan bahwa keyakinan konsumen pada bulan Juni masih berada pada level optimis. Pelemahan IKK dikarenakan pelemahan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 2,3 poin dan 0,5 poin dari bulan sebelumnya. Menurunnya tingkat keyakinan konsumen merupakan salah satu indikator menurunnya tingkat konsumsi karena masyarakat akan cenderung menunda pengeluarannya. Hal tersebut juga tercermin pada rata-rata besarnya pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi (average prospensity to consume) tercatat menurun sebesar 0,6% dari bulan sebelumnya menjadi 67,1%. Sebaliknya, konsumen terindikasi berusaha meningkatkan simpanannnya untuk berjag...

APBN-P 2015: Optimis atau Ambisius?

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan )     Ditengah melemahnya kondisi perekonomian Indonesia, APBNP 2015 yang ditetapkan oleh pemerintah menargetkan pendapatan pajak sebesar Rp.1.489,3 trilun atau meningkat sebesar 20% bila dibandingkan dengan target pajak di APBNP 2014 yang sebesar Rp.1.246,1 triliun. Disisi lain, bila dibandingkan dengan realisasi pajak tahun 2014 yang hanya mencapai sebesar 91,7% dari APBNP 2014, maka target pajak pada APBNP 2015 tersebut meningkat 30%. Lalu apakah target pajak dalam APBNP 2015 realistis dapat tercapai? Secara historis pertumbuhan nilai realisasi pajak pernah mencapai 20,8% di tahun 2011 dengan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 6,49%. Namun sebaliknya, pada saat kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia turun di tahun 2009 hingga hanya mencatat sebesar 4,58% nilai realisasi pajak mengalami penurunan hingga 5,9% terhadap tahun 2008. Sama halnya dengan tahun 2014, akibat kondisi perekonomian   yan...