Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Penurunan BI Repo Rate Diragukan Berdampak Besar ke Perekonomian

Gambar
Sumber: Sindonews JAKARTA   - Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan BI 7 Days Repo Rate menjadi 5%, setelah sebelumnya ditahan di angka 5,25%, menurut Ekonom Indef Eko Listiyanto merupakan hal yang wajar. Dia menerangkan faktor pendorong penurunan BI Repo Rate terutama karena inflasi yang terkendali dan nilai tukar yang cukup stabil. "Namun, daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi seiring penurunan BI 7 Days Repo sebesar 25 bps ini belum akan berdampak cukup besar bagi perekonomian," kata dia di Jakarta.   Lanjut dia menerangkan alasannya karena pada semester II tahun 2016, terutama sektor riil menghadapi tantangan dari sisi terbatasnya peningkatan permintaan. Sehingga menurutnya perbankan sengaja menurunkan penyaluran kredit mengikuti siklus ekonomi yang sedang menurun.

UPDATE 1-Rising August non-oil and gas shipments aid ailing Indonesia exports

Thursday September 15, 2016 2:36 AM * Aug exports -0.74 pct y/y, vs -8.80 pct in a Reuters poll * Aug imports -0.49 pct y/y, vs -10.55 pct in poll * Stats bureau: There will be export ups and downs ahead * Aug trade surplus +$0.29 bln, vs +$0.45 bln in poll  JAKARTA, Sept 15 (Reuters) - Indonesia's non-oil and gas exports rose in August for the first time in 16 months, producing better-than-expected export data, but the statistics bureau cautioned against seeing this as the start of a brighter trend. Southeast Asia's largest economy, which mainly exports resources, has been struggling amid low commodity prices. Its total shipments have fallen in each of the past four years.

Rising August non-oil and gas shipments aid ailing Indonesia exports

JAKARTA, Sept 15 (Reuters) - Indonesia's non-oil and gas exports rose in August for the first time in 16 months, producing better-than-expected export data, but the statistics bureau cautioned against seeing this as the start of a brighter trend. Southeast Asia's largest economy, which mainly exports resources, has been struggling amid low commodity prices. Its total shipments have fallen in each of the past four years.

Cadangan Devisa Agustus Naik US$ 2,1 Miliar

Gambar
Sumber: Investor Daily Yosi Winosa/NAS Investor Daily Jakarta – Cadangan devisa (cadev) Indonesia posisi akhir Agustus 2016 mencapai US$ 113,5 miliar, naik US$ 2,1 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2016 yang sebesar US$ 111,4 miliar. Posisi terbaru cadev tersebut melanjutkan peningkatan yang terus terjadi sejak akhir Juni 2016 lalu yang naik menjadi US$ 109,8 miliar, dari posisi akhir Mei 2016 yang sebesar US$ 103,6 miliar. Peningkatan cadev pada akhir Agustus tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan yang berasal dari pajak dan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menjelaskan, posisi cadangan devisa per akhir Agustus 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,7 bulan impor atau 8,3 bulan impor

Cadangan Devisa Semakin Menguat

Gambar
Sumber: Bisnis Indonesia Veronika Yasinta JAKARTA—Bank Indonesia melaporkan cadangan devisa Agustus 2016 menembus US$113,5 miliar lebih tinggi US$2,1 miliar dari bulan sebelumnya terpengaruh kenaikan penerimaan pajak dan devisa migas. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Sagara mengatakan peningkatan itu dipengaruhi oleh penerimaan cadangan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Posisi cadangan devisa itu diklaim mampu membiayai 8,7 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.