Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Multinomial Logit

Gambar
Teori Sederhana Multinomial Logit Pengembangan dari model logit dan probit yang sering digunakan untuk penelitian adalah multinomial logit atau multinomial probit. Jika dalam permodelan logit dan probit biasa kita hanya memiliki angka yang berisi 0 atau 1, maka di multinomial ini berbeda angkanya 1, 2, 3..dst.  Sama seperti logit probit, angka-angka yang dimasukan merupakan kata pengkatagorikan yang memiliki kriteria atau range tertentu sesuai dengan penelitian yang kita inginkan. Namun, menentukan derajat 1,2,3 .. dst di multinomial bukanlah mengartikan urutan dimana 2 lebih baik dari pada 1 dan 3 lebih baik dari 2. Jika data yang kita masukan merupakan 2 lebih baik dari pada 1 dan 3 lebih baik dari , maka yang kita gunakan permodelan Ordered. Secara mudah Multinomial Logit dapat dirumuskan sebagai berikut:

Terwujudnya Pelayanan Publik berupa Barang dan Jasa yang Kompetitif dan Profesional (2009) - Part2

Upaya Perbaikan Pelayanan P ublik di Indonesia Upaya Perbaikan Pelayanan Publik atas jasa Reinventing Government   dan Optimalisasi Pelayanan [1] G agasan Reinventing Government yang dicetuskan oleh David osborne dan Ted Gaebler (1992) adalah gagasan mutakhir yang mengkritisi dan memperbaiki konsep-konsep dan teori-teori klasik untuk optimalisasi pelayanan publik. Gagasan-gagasan Osborne dan Gaebler tentang Reinventing Government mencakup 10 prinsip untuk mewirausahakan birokras i dan mengoptimalisasi pelayanan publik. Adapun 10 prinsip tersebut adalah : P ertama , pemerintahan katalis : mengarahkan ketimbang mengayuh . Artinya, jika pemerintahan diibaratkan sebagai perahu, maka peran pemerintah seharusnya sebagai pengemudi yang mengarahkan jalannya perahu, bukannya sebagai pendayung yang mengayuh untuk membuat perahu bergerak. Pemerintah entrepreneurial seharusnya lebih berkonsentrasi pada pembuatan kebijakan-kebijakan strategis ( mengarahkan ) daripada disibukkan ole

Terwujudnya Pelayanan Publik berupa Barang dan Jasa yang Kompetitif dan Profesional (2009) - Part1

Pendahuluan Kondisi perekonomian disetiap negara tidaklah hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja, misalnya hanya perbankan. Namun, banyak sektor yang mempengaruhi kondisi tersebut, sebut saja pelayanan publik di negara tersebut. Di Indonesia, s elama ini pelayanan publik berupa barang dan jasa tidaklah memuaskan, hal ini seringkali dapat menjadi hambatan dalam mencapai produktifitas yang efisien di kalangan pelaku ekonomi di dalama negeri. Buruknya fasilitas berupa barang publik yang disediakan seperti, jalan raya, pelabuhan, dan  lainnya. Serta lambanya birokrasi dalam pelayanan jasa, merupakan contoh permasalahan dari Pelayanan publik Untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang sustainable dan mandiri, barang publik yang disediakan oleh pemerintah haruslah kompetitif dan profesional. Kompetitif berarti barang publik dalam pelayanan dan kegunaanya terhadap pelaku bisnis dan masyarakat dapat berkompitisi dengan barang private yang disediakan oleh swasta. Prefesional berarti bara