Butuh Tiga Bulan Turunkan Bunga Kredit

Sumber: Foto: toni suhartono/INDOPOS
INDOPOS.CO.ID– Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5 persen. Meski demikian, suku bunga kredit perbankan tidak bisa diharapkan turun dalam waktu dekat.

Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pada periode Januari–Agustus, tingkat suku bunga simpanan deposito telah turun 100 basis point (bps) dan bunga kredit turun 52 bps. ”Kelihatannya memang perbankan masih ada penyesuaian,” ujar Agus di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (23/9).
Perbankan saat ini masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Mereka masih berfokus pada upaya penyehatan kualitas kredit untuk mengurangi risiko kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Karena itu, pertumbuhan kredit tidak bisa tinggi. Selain itu, banyak pinjaman dalam mata uang asing yang dilunasi oleh debitor.

Posisi NPL perbankan nasional naik dari 3,18 persen menjadi 3,22 persen. Karena risiko yang lebih tinggi tersebut, perbankan mengambil sikap konservatif dengan mengurangi agresivitas kredit.

Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Akbar Suwardi menjelaskan, penurunan suku bunga acuan merupakan sinyal baik dari bank sentral. Harapannya, permintaan kredit meningkat berkat ekspektasi perekonomian yang lebih baik.

Meski demikian, Akbar mengakui ada jeda penyesuaian dalam setiap kebijakan di sektor keuangan. Namun, penyesuaian dinilai berpotensi lebih cepat karena suku bunga acuan menggunakan instrumen 7-day (reverse) repo rate. ”Seharusnya dua hingga tiga bulan sudah dapat dirasakan oleh sektor riil,” tambahnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menambahkan, perbankan menyambut kebijakan bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Dia yakin kebijakan itu positif karena memberikan sinyal bahwa bunga kredit perbankan akan semakin rendah.

”Sementara ini perbankan memang sedang kelebihan DPK (dana pihak ketiga, Red) karena ada tanda-tanda dana dari luar negeri mulai mengalir masuk ke Indonesia,” ujarnya. (dee/c11/noe/jpg)

http://indopos.co.id/butuh-tiga-bulan-turunkan-bunga-kredit/#sthash.qUahCDV8.dpuf
INDOPOS.CO.ID– Bank Indonesia (BI) telah memangkas suku bunga acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 5 persen. Meski demikian, suku bunga kredit perbankan tidak bisa diharapkan turun dalam waktu dekat.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, pada periode Januari–Agustus, tingkat suku bunga simpanan deposito telah turun 100 basis point (bps) dan bunga kredit turun 52 bps. ”Kelihatannya memang perbankan masih ada penyesuaian,” ujar Agus di gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (23/9).
Perbankan saat ini masih berhati-hati dalam menyalurkan kredit. Mereka masih berfokus pada upaya penyehatan kualitas kredit untuk mengurangi risiko kredit bermasalah (non-performing loan/NPL). Karena itu, pertumbuhan kredit tidak bisa tinggi. Selain itu, banyak pinjaman dalam mata uang asing yang dilunasi oleh debitor.
Posisi NPL perbankan nasional naik dari 3,18 persen menjadi 3,22 persen. Karena risiko yang lebih tinggi tersebut, perbankan mengambil sikap konservatif dengan mengurangi agresivitas kredit.
Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Akbar Suwardi menjelaskan, penurunan suku bunga acuan merupakan sinyal baik dari bank sentral. Harapannya, permintaan kredit meningkat berkat ekspektasi perekonomian yang lebih baik.
Meski demikian, Akbar mengakui ada jeda penyesuaian dalam setiap kebijakan di sektor keuangan. Namun, penyesuaian dinilai berpotensi lebih cepat karena suku bunga acuan menggunakan instrumen 7-day (reverse) repo rate. ”Seharusnya dua hingga tiga bulan sudah dapat dirasakan oleh sektor riil,” tambahnya.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menambahkan, perbankan menyambut kebijakan bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Dia yakin kebijakan itu positif karena memberikan sinyal bahwa bunga kredit perbankan akan semakin rendah.
”Sementara ini perbankan memang sedang kelebihan DPK (dana pihak ketiga, Red) karena ada tanda-tanda dana dari luar negeri mulai mengalir masuk ke Indonesia,” ujarnya. (dee/c11/noe/jpg)
- See more at: http://indopos.co.id/butuh-tiga-bulan-turunkan-bunga-kredit/#sthash.qUahCDV8.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Linear Probability Model (LPM), Logit Model, dan Probit Model (Normit Model) dengan STATA (2011)

Random Effect Model (REM)

Pooled Least Square (PLS)