Kepercayaan Investor terhadap Indonesia Masih Tinggi

Sumber: Ekonom BRI Akbar Suwardi. Foto: id.linkedin
Ekonom BRI Akbar Suwardi menyatakan, tahun 2017 kondisi global masih sama dengan 2016. Negara berkembang memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif sangat baik dibandingkan dengan yang lain, didukung indikator makro ekonomi. Indonesia merupakan salah satu negara yang paling dilirik investor luar negeri.

Peluang itu harus dimanfaatkan. Tahun 2017 pertumbuhan ekonomi diprediksi 5,2% dibanding tahun ini yang hanya 5%. Akbar optimistis IHSG tahun depan dalam tren meningkat. Emiten yang bakal berkibar adalah sektor konsumsi, konstruksi, properti, dan perbankan.

Inflasi masih bisa dijaga dalam kisaran 3-4%. Beberapa faktor pendorong inflasi adalah kenaikan harga pangan, tarif listrik, cukai rokok, serta kenaikan administered price seperti tiket kereta api. “Sedangkan kurs rupiah bisa dijaga di Rp 13.200 per dolar AS karena masuknya dana repatriasi dan capital inflow masih meningkat,” kata dia.

Sejumlah faktor positif bakal mendorong pertumbuhan ekonomi, seperti kesuksesan amnesti pajak yang memperluas basis pajak, sehingga penerimaan pajak lebih tinggi, yang berdampak pada tingginya belanja modal, khususnya infrastruktur. Investasi juga masih bagus, termasuk asing. Apalagi untuk portofolio, Indonesia menjadi destinasi menarik karena imbal hasil yang tinggi.

Pendorong pertumbuhan lain adalah ekspor yang lebih baik seiring perbaikan harga komoditas. Konsumsi masyarakat juga akan lebih baik dari tahun ini. “Suku bunga yang rendah akan mendorong ekspansi, sepanjang permintaan kredit meningkat. Demand kredit naik kalau ekspektasi dan konsumsi masyarakat naik,” kata Akbar.

Untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan bisa menembus 6%, kata Akbar, pemerintah harus mempercepat industrialisasi. (bersambung)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Linear Probability Model (LPM), Logit Model, dan Probit Model (Normit Model) dengan STATA (2011)

Random Effect Model (REM)

Pooled Least Square (PLS)