Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Obligasi: Tetap optimistis di tengah tekanan

Gambar
Oleh Akbar Suwardi ( Ekonom Perbankan ) Dengan penurunan BI-rate dan terkendalinya tingkat inflasi, yield (imbal hasil) obligasi di Indonesia ikut menurun di awal tahun. Berdasarkan data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), penurunan yield obligasi pemerintah untuk tenor 10 tahun di akhir bulan April sebesar 12,8% (ytd) dari 8,93% menjadi 7,71%. Penurunan yield tersebut otomatis akan meningkatkan harga dari obligasi sehingga dapat dikatakan pasar obligasi Indonesia di awal tahun   bullish . Namun, kondisi bullish tersebut tidak dilanjutkan di bulan Mei. Banyak sentimen negatif yang menyebabkan kondisi itu. Sentimen dari domestik dimulai pada awal Mei, yakni pengumuman tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2016 oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2016 hanya sebesar 4,92% atau berada di bawah ekspektasi sebesar 5,05%. Kondisi itu menekan pasar obligasi Indonesia, tercatat yield obligasi 10 tahun pemerintah sempat naik hingga sekitar